Garis kemiskinan versi Bank Dunia dan pemerintah Indonesia, mana yang lebih realistis?

Garis kemiskinan versi Bank Dunia dan pemerintah Indonesia, mana yang lebih realistis?

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Putra M. Akbar

Keterangan gambar, Warga menyisir rambut anaknya di kawasan permukiman kumuh di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (10/6/2025).

Perhitungan garis kemiskinan versi Bank Dunia diprediksi meningkatkan angka kemiskinan Indonesia menjadi 194,6 juta jiwa, jauh di atas 24,06 juta jiwa merujuk data September 2024. Standar baru ini mengklasifikasikan jutaan orang ke kelompok miskin, yang tidak dikategorikan miskin jika menggunakan perhitungan pemerintah Indonesia.

Sejumlah pakar menyebut standar garis kemiskinan nasional yang dipakai pemerintah Indonesia saat ini “sangat tidak merefleksikan kenyataan” lantaran adanya pergeseran pola konsumsi dan makin beragamnya kebutuhan masyarakat.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mengategorikan orang miskin jika memiliki pengeluaran di bawah Rp595.242 per kapita per bulan atau sekitar Rp20.000 per hari.

Angka itu, menurut pakar, “sangat miris” sebab meskipun kelompok masyarakat itu masih bisa hidup tapi kemungkinan besar mengandalkan bantuan orang lain atau akhirnya terjerat utang.

Fonte

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *